Minggu, 29 November 2009

Pariwisata Terabaikan


Inilah salah satu pariwisata yang berada di Kab. Gowa yang saat ini belum dijamah dengan baik. Air terjung ini, kini telah menjadi salah satu ciri pariwisata Kab. Gowa yang diminati dan tidak diminati untuk dikembangkan. Pariwisa diminati karena terdapat kekhasan tersendiri untuk didatangi. Namun, dari ciri khas ini,

Selasa, 24 November 2009

KENANGAN MUJAHID


Oh… tiba-tiba kita dirangkul sayang oleh ibu dan ayah, tanda perpisahan fana (sementara) di teras asrama beserta rombongan yang telah mengantarkan kita untuk dititipkan di pesantren. Dan tak terasa bayangan mereka kian menjauh, dada kita kian sesak, dan bisikan lembut ditelingapun terdengar “Hai sobat engkau hidup disini intuk bertahun-tahun lamanya, kuatkah engkau menjalaninya tanpa orang-orang yang engkau cintai didekatmu?” tak terasa air matapun menetes, dan tanpa kita sadari, kita lari menuju rombongan keluarga yang hendak pergi dan dihampirilah Ayah dan Ibu untuk sejenak mendapatkan kembali pelukan sayang mereka, Dan merekapun membisikkan pada kita “Ade yang sabar yah… belajar yang giat, sering-sering ngaji sama berdoa dan kalo rindu sama mama dan papa tinggal telpon aja…!!!” tak luput kita tatap mata mereka, kesedihan penuh harappun menjelma dalam linangan air mata yang membasahi pipi. Yah sedikit simulasi awal dari sebuah perjalanan santri cilik mengawali hidupnya dalam sebuah gubuk pesantren. Bukan berarti kisah tersebut diatas mewakili sederetan kisah santri yang lain, akan tetapi itu hanyalah sebuah gambaran dramatic ala penulis dalam menyiratkan tokoh sang santri. Sebuah adegan keharmonian yang sangat unik tergambarkan jelas pada kisah ini, bagaimana seorang Ayah dan Ibu yang didalam hidupnya terpikul amanah agung dalam membina keluarga (Quu anfusakum wa ahliikum naaraa), mereka mengambil langkah aman demi menjaga buah hatinya dari amuk globalisasi yang kian mematikan naluri. Dan sungguh bukan harga yang murah yang harus di bayarkan oleh mereka demi membekali sang buah hati tersayang bisa tumbuh tanpa noda angkara nafsu dunia. Berikut gambaran ringan perjuangan dari seorang ibu syair karya bang iwan: Ribuan kilo jalan yg kau tempuhlewati rintang untuk aku anakmuIbuku sayang masih terus berjalanWalau tapak kaki penuh darah penuh nanah Seperti udara kasih yang engkau berikanTak mampu kumembalas… ibu…ibu.. Ingin ku dekap dan menangis di pangkuanmuSampai aku tertidur bagai masa kecil duluLalu do’a –do’a lalu di tubuhkuDengan apa membalas ibu…ibu… Dan berikut adalah gambaran sejati seorang Mujahid cilik ketika dihadapkan dengan medan juang akbar yang menurut hati kecilnya sangat kecil peluang baginya untuk menggapai kemenangan.

Waras


Disebuah taman yang terletak ditengah rumah sakit jiwa pagi itu udara terasa begitu sejuk. Bahkan tanaman bunga mekar begitu indah menambah suasana ceria. Hal ini dirasakan oleh tiga pria yang sedang duduk disebuah bangku panjang ditengah taman.

Pria gemuk yang duduk ditengah sedang menatap keatas langit. Beberapa kali dia mendesah menghembuskan nafas. Dari wajahnya nampak seperti sdang mmikirkan sesuatu.

pria berkacamata yang duduk disebelah kanannya memperhatikan pria gemuk itu. Sesekali terikut mendesah menghembuskan nafas. Walaupun dia tidak mengerti ap yang sbenarnya menyusahkan pria gemuk itu.

Disebelah kiri pria gemuk duduk seorang pria botak yang sedang memperhatikan kedua pria disampingnya. Mulutnya spertinya sibuk mengunyah sesuatu. Setelah benda yg dkunyahnya habis dia membungkuk dan mngambil beberapa jumpai rumput lalu sibuk mengunyah kembali.

"memang kmu kambing ya?" tanya pria brkacamata. Pria botak berhenti mengunyah lalu melirik pria brkacamata sjenak lalu menggelengkan kepala.

"lalu kenapa mkan rumput?."
"apha khamhu maw tw khenapha?." jwb pria botak kmbali bertanya dengan mulut penuh kunyahan rumput. Pria brkacamata mengangguk pelan.

"menurut charles darwin dngan teori evolusinya. Bhwa mnusia itu dklasifikasikan sebagai suku primata keluarga hominidae, sama dngan kera besar, orangutan dan gorilla."
"lalu?."tanyanya lagi pnasaran.
"kmu pernah lihat rusa?."
"pernah."
"mereka mkan rumput spertiku, krena kami vegetarian. Kmi tidak memakan daging tapi pemakan tumbuhan.jadi kami satu suku juga."ucap pria botak dengan wajah meyakinkan.
"begitu ya!." jwb pria brkacamata menundukan kpalanya bingung.

"kmu tahu tidak, disini tidak adil. Lelaki pke bju ptih itu contohnya..kamar mereka ad meja kursi dll..sdangkan kita cman ad kasur saja." ucap pria botak itu mencolek tangan pria gemuk. Pria gemuk itu lantas mengangguk angguk setuju dn dri wajahnya sepertinya memikirkan sesuatu.

"keadilan adalah hal yg subjektif kalau pndapat saya. Saya tidak melihat pnilaian kmu sebagai konsep kadilan."ucap pria brkacamata.
"knapa bgitu?"
"pertama kta hrus mnyadari klw kadilan sma sperti hukum dan etika adlah abstrak. Kadilan adalah salah 1 produk dri akal dmana mlakukan penilain perimbangan pnyelarasan antara gagasan n tindakan juga bobot suatu hal."
"teruskan!."
"contoh,seorang ibu punya 2 anak.suatu waktu dia mmberi kue ke slah 1 anaknya.mka akn trjadi bberapa pertanyaan tntang kadilan dlam peristiwa itu."
"apa?."tanya pria botak smakin pnasaran.
"orang lain yg mlihat akn brpikir sang ibu tdak adil krena cma mmberi kue kpada 1 anaknya bkan k2 2nya.sdangkan sang ibu puna alasan krena anak yg 1 lgi alergi trhadap kue. Anak yg tdak mndapat kue mrasa ibunya tdak adil krena tdak ibunya tdak mngganti kue itu dngan bnda lain."
"ksimpulanya?"
"atas apa adanya adil?krena dan untuk apa adil diperjuangkan adalah subjektif n universal. Kadilan adlah ktidakbradaan yang mesti diperjuangkan supaya menjadi ada. Sma sperti kursi n meja druang dokter itu..jika kamu mau berjuanglah mendapatkanya"
"oh bgitu."ucp pria botak sedangkan pria gemuk memegang dagunya sndiri meangguk angguk.

"ak jd tringat sbuah teori filsafat. Manusia adlah mahkluk sosial juga homo soloensis yaitu mahkluk yg memakan sesamanya. Sbagai sosial creture perlu adnya bntuk hubungan trcipta kpada sesamanya. Tp naluri dasar manusia dalam proses pmenuhan kbutuhan hdupnya jga bsa mnjdi buas dan memangsa sesamanya."ucap pria botak.
"dalam realita dan fakta, manusia mnciptakan konsep kbenaran dan kejahatan bgi dirinya sendiri. Walaupun hal itu brarti menunggangi nilai ketuhanan."sambung pria brkacamata.
"ya ya saya stuju..sperti kita tau..superman dngan teroris bom punya persamaan..yaitu sama sama meyakini ap yg dlakukanya adalah kebenaran,perjuangan hakiki dan menolong kpentingan yg lbh besar."
"jka kta byangkan besarnya perbndingan manusia dngan negara ini..lalu dngan luasnya asia..lalu dngan bumi..galaksi bima sakti..lalu yg trluas angkasa raya..btapa kecilnya manusia..bhkan fisik otaknya"ucap pria botak menunduk menghela nafas. Pria gemuk mengangkat kpalanya lalu kembali memandang langit.

"dan dri otak yg kcil itu..manusia jga mngecilkan dngan konsep kagamaan,ideologi,hukum,etika dan lain pncipta alam raya ini..yaitu yang maha kuasa. Dan mnganggap konsep manusia yg trcipta itu adlah kbenaran mutlak yg bsa dperjuangkan dngan pnukaran nyawa." ucap pria brkacamata sama2 menunduk dan menghela nafas.

beberapa sat k3 pria itu sperti sibuk memikirkan ssuatu. Mereka teringat melihat kejadian yg dtampilkan dtelevisi mlam sbelumnya pada jam nonton. Sebuah bom bunuh diri meledak dsebuah hotel.

"teringatnya kawan..spertinya kmu pntar dn brwawasan..knapa brada dsni?"tanya pria botak kpada pria brkacamata.
"saya adlah seorang dosen di fakultas trnama negeri ini.."jwb pria brkacamata.
"lalu?."
"entahlah...sesekali sya dtang kkampus tanpa busana sdikitpu n mngajar dkelas..saya mrasakan kbebasan jika mlakukn itu..saat saya menyarankan mahasirwa n mahasiswi tuk mlakukan yg sama,istriku membawaku ksini"jwb pria brkacamata dngan wjah diangkat tersenyum bangga.

"kalo kmu?."tanya pria kcamta kpada pria botak.
"sampai skarang ak tdak tw alasanya.."jwb pria botak dngan wajah binggung,bberapa sat kmudian dia mncabut bberapa jumpai rumput dbwah kakinya dan kmbali mngunyahnya.

"kmu knapa?"
"khamhu kenavha?"
bunyinya brbeda tp mempunyai arti yg sama pria botak n pria brkacamata brtanya kpada pria gemuk.

"krena ak adalah alien yg sdang menunggu saudaraku datang menjemputku dari sana" jwab pria gemuk sambil menunjuk langit.

beberapa detik ketiga pria itu menatap cerahnya langit.lalu kmbli kpada aktivitas masing2. Pria gemuk menatap langit lalu sesekali menghela nafas yg diikuti pria brkacamata. Sdangkan pria botak sibuk mengunyah rumput sambil brpikir apakah dia akn menjadi tawon jka memakan bunga.

cerpen

1 Komentar cerpen Baru-baru ini, aku pindah ke sekolah yang ada di Jakarta. Di sana banyak sekali pengalamanku yang menyenangkan maupun yang sedih. Aku menyukai seseorang di kelasku namanya Randy. Randy anaknya pintar, baik, ganteng, dan lain-lain. Sebenarnya sih bukan cuma aku aja yang suka sama dia tapi, hampir anak-anak kelas 9 di sana pada naksir sama dia.Hari ini, akan diadakan kunjungan ke kawasan desa yang terletak di belakang sekolah kami. Sebenarnya aku tidak mau ikut. Tapi aku dipaksa guru untuk ikut karyawisata jadi mau gak mau aku harus ikut.Tiba-tiba, ada seseorang yang menginjak kakiku. "Au....." jeritku. "Maaf, ya! Kamu gak apa-apa?" tanya orang itu. "Aku gak apa-apa. Kamu..." ucapanku terputus. "Kenalkan namaku Randy. Nama kamu siapa?" tanya Randy. "Namaku... Sari," ucapku terbata-bata. Kemudian, Bu Sisil memangil Randy untuk membantu membagikan sumbangan untuk warga di sekitar desa. "Aku pergi dulu ya! Besok kita ngobrol lagi," kata Randy sambil melambai kearahku. Aku pun melambai kearahnya.Brukkk. Aku menghempaskan tubuhku keatas ranjang. Hari ini rasanya aku senang sekali bisa berkenalan dengan Randy. Padahal aku merasa kalau aku tidak bisa berkenalan dengannya. Rasanya aku tidak sabar menunggu datangnya hari esok.Pagi harinya, aku bangun pagi sekali. Mama yang melihatku sangat kaget. Aku pun hanya membalasnya dengan senyuman. Mama heran karena biasanya aku tidak pernah bangun pagi bahkan biasanya aku selalu dibangunin. "Sari, kenapa kamu hari ini bangun pagi sekali?" tanya mama. "Mama, aku pergi dulu ya!" jawabku dengan asal. Sebenarnya perkataan mamaku tadi tidak aku dengar karena aku hanya memikirkan Randy.Jamku sudah menunjukan pukul 06.40. Biasanya jam segini anak-anak di sekolahku pada belum datang. Karena aku merasa sepi di kelas, aku memutuskan untuk keliling sekolah. Iseng-iseng, aku melewati kelas Randy. Saat aku mengintip kelas Randy, aku melihat ia bersama seorang anak perempuan kelas 9A. Ternyata Randy melihat keberadaanku. "Eh, Sari! Ini pacarku namanya Angel. Jangan kasuh tahu siapa-siapa ya kalau aku udah pacaran. Sini kita ngobrol dulu," kata Randy. "Maaf, ya! Aku gak bisa ngobrol lama-lama soalnya aku mau mengerjakan tugas dulu!" jawabku sambil berlari menuju kelas.Ternyata di dalam kelas sudah ada Adrian. Adrian yang melihatku menangis merasa heran. "Sari kamu kenapa? Kalau kamu gak bisa cerita juga gak apa-apa. Lebih baik aku tinggalin kamu senduri supaya kamu bisa lebih tenang," kata Adrian. "Adrian, aku mau cerita sama kamu. Tapi jangan bilang siapa-siapa," kataku sambil menangis. Kemudian Adrian berbalik kearahku dan duduk di sampingku. Kemudian aku menceritakan dari waktu aku suka sama Randy sampai waktu aku sakit hati gara-gara ngeliat Randy udah punya pacar. "Kamu jangan sedih lagi, ya! Nanti saat jam pulang sekolah kamu ikut aku ke suatu tempat. Aku jamin kamu pasti suka. Kamu mau ikut gak? Tapi kita cuma berdua, gak apa-apa kan?" kata Adrian. Aku menyetujuinya.Sepulang sekolah, Adrian membawaku ke sebuah taman yang sangat indah. Di sebelah kiri taman ada sebuah pondok kecil. Benar yang dikatakan Adrian kalau aku ke taman ini aku merasa tenang atau......... karena ada Adrian ya? Ah.... gak usah di bahas deh.Tiba-tiba, hujan turun deras sekali. Kami berdua terpaksa berteduh di pondok. Aku kedinginana sekali karena aku lupa membawa jaket gara-gara bangun pagi buat ngeliat Randy dengan anak 9A gak ada gunanya. Gara-gara gak bawa jaket dan bajuku udah basah kuyup aku jadi menggigil. Adrian yang ada di sampingku memberikan jaketnya. "Kamu kedinginan ya? Pake jaketku aja. Aku gak kedinginan," kata Adrian sambil menyodorkan jaketnya. "Terima kasih ya. Kamu udah baik banget sama aku," kataku tergagap-gagap.1 jam kemudian hujan sudah mulai reda. Adrian mengantarkanku sampai rumah. Dalam hati aku masih gak nyagka kalau Adrian itu orangnya baik banget. Apa aku naksir sama dia ya? Tau ah...Seminggu pun berlalu. Adrian tidak masuk sekolah. Aku sih tidak tau sebabnya. tapi kata teman-teman Adrian sakit, di baru bisa masuk sekolah besok. Aku merasa aneh pada diriku sendiri. Saat Adrian tidak masuk rasanya aku kehilangan sesuatu yang sangat berharga.Keesokannya, Adrian sudah masuk kembali. "Hai, Sari! Pas jam tiga kita ketemuan di taman yang waktu itu aku tunjukin ke kamu ya! Yang kali ini jangan sampai nolak," kata Adrian. Saat aku mau menjawab dia sudah pergi. Aku merasa ada sesuatu yang disembunyikan Adrian.Bel pulang sekolah berbunyi. Aku segera pulang untuk ganti baju dan makan setelah itu bertemu Adrian. Saat aku mau pergi, hujan turun. Aku bingung untuk pergi menemui Adrian atau tidak. Tapi dari sikapnya tadi ia ingin membicarakan hal penting jadi kuputuskan untuk pergi menemuinya.5 menit kemudian aku sampai di taman. Aku menuju pondok kecil yang ada di sebelah kiri taman. Ternyata Adrian sudah ada di sana. kemudian ia berlari menghampiriku. "Sari, sebenarnya........aku suka... sama kamu. Kamu mau gak jadi pacar aku?" tanya adrian dengan ragu-ragu. "Sebenarnya aku juga suka sama kamu," jawabku sambil tersipu malu.
Rasanya itu adalah detik-detikku yang paling berharga
SELESAI
Populerkan, simpan atau kirim cerpen ini : Share/Save/Bookmark